Tuesday, December 6, 2016

SIAPA PELAYAN SURGA ITU

Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda, dengan membawa gelas, cerek, dan sloki (piala) berisi minuman yang diambil dari air yang mengalir, mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk, dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih, dan daging burung dari apa yang mereka inginkan (al Waqi'ah : 17-21)

Anak yang belum baligh disebut anak, sementara Al-Mukhallad adalah yang kekal selamanya. Artinya, para pelayan yang selalu muda mengelilingi para penghuni surga. Mereka adalah para pemuda yang indah dan rupawan, selalu elok dalam kepemudaannya.

Sebagai ahli tafsir mengartikan Al-mukhallad dengan makna yang dihiasi dengan anting yang kekal. maksudnya, para pelayan surga berhias dan menggunakan anting yang kekal. 

Siapakah para pelayan surga itu? sebagian ahli tafsir menganggap mungkin bahwa mereka adalah makhluk yang telah diciptakan untuk surga, seperti bidadari. Dalam riwayat dari Amirul Mukminin, mereka adalah anak-anak orang kafir dan musyrik, yang mati sebelum balig.

Tak diragukan lagi, anak-anak kaum muslimin yang mati sebelum baligh akan masuk surga dan jika orang tua mereka juga ahli surga, mereka akan dikumpulkan bersama. Dikatakan dalam riwayat, bahwa jika mereka mati dan masih menyusu, maka Ibrahim Al-Khalil as yang akan mengasuh mereka sehingga berkumpul dengan orang tua mereka pada hari kiamat. Tentu saja dan merupakan sesuatu yang pasti, anak-anak syiah Ali dan Ahlil Bait juga akan diasuh oleh Ibrahim as. 

Monday, November 28, 2016

Menjadi Diri Sendiri

Blogger bagi saya adalah tempat menulis curahan hati seseorang, dimana kita bisa menulis apasaja curahan hati kita untuk mengungakapkan unek-unek didalam diri. tempat curhat. FB juga


Bagaimana menjadi diri sendiri? Diri Anda adalah Anda dengan segala keunikan dan potensi yang Anda miliki. Menjadi diri sendiri adalah Anda tetap dalam keunikan Anda, tanpa harus mengikuti siapa pun. Para sahabat Rasulullah saw pun tetap pada keunikannya masing-masing. Abu Bakar as, Umar Bin Khathab as, Ustman bin Afan as, dan Ali as pun memiliki keunikan masing-masing tanpa mengurangi kemuliaannya.
Kemudian setiap manusia memiliki potensi. Potensi yang bisa digunakan untuk meraih sukses sesuai dengan keunikannya masing-masing. Untuk menjadi diri Anda sendiri, Anda harus mengoptimalkan semua potensi diri Anda, tanpa harus merubah keunikan Anda atau mengikuti orang lain. Saat keunggulan unik Anda belum dimunculkan secara optimal, maka Anda belumlah menjadi diri sendiri. Mungkin baru setengahnya, atau bahkan seperempatnya, atau baru 10 persen? Bahkan kurang?
Mana bisa menjadi diri sendiri yang seutuhnya jika kita belum mengoptimalkan potensi diri kita seutuhnya? Kita tidak pernah tahu sampai dimana potensi diri kita. Namun sejauh mana pun kita sudah mengoptimalkan potensi diri saat ini, kita masih bisa terus meningkatkannya. Anda masih bisa lebih baik dari saat ini, sesukses apa pun Anda saat ini. Tidak ada yang namanya pencapaian puncak dunia ini. Yang ada hanya nanti di akhirat saat bertemu Allah SWT.
Jadi selama di dunia, kita masih bisa memperbaiki diri kita. Kita jadikan hari ini lebih baik dari hari kemarin dan menjadikan hari esok menjadi lebih baik dari hari ini:
Barang siapa yang hari ini sama saja dengan kemarin, merugilah dia. Jika hari ini lebih buruk dari kemarin, dia celaka. Dan beruntunglah bila hari ini lebih baik dari kemarin.” (HR Bukhari)